Pengukuhan Guru Besar: Prof. Dr. Teguh Setiawan, M.Hum. Bahas Dinamika Bahasa di Era Digital

Keterangan Foto: 
Pengukuhan Prof. Dr. Teguh Setiawan, M.Hum. (dok.pbsi.uny)

UNY, Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali mencatat sejarah dengan pengukuhan Prof. Dr. Teguh Setiawan, M.Hum. sebagai Guru Besar dalam bidang Linguistik Indonesia (31/12/24). Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY ini dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, keluarga besar, dan tamu undangan dari berbagai kalangan. 

Pidato ilmiah Prof. Dr. Teguh Setiawan, M.Hum. berjudul "Ekspresi Umpatan sebagai Strategi Pragmatik Interpersonal Netizen dalam Komunikasi Sosial Digital", Prof. Teguh mengupas tuntas fenomena komunikasi yang berkembang pesat di era digital. Beliau memaparkan bahwa ekspresi umpatan, yang kerap kali dipandang negatif, ternyata memiliki fungsi pragmatik dalam membangun hubungan interpersonal di media sosial. Prof. Teguh menekankan bahwa memahami konteks sosial dan budaya sangat penting dalam menganalisis penggunaan bahasa, khususnya di ruang digital yang semakin melampaui batas geografis dan budaya. 

Pengukuhan ini menjadi tonggak penting bagi Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSB UNY, yang terus mendorong pengembangan ilmu linguistik Indonesia. Karya dan pemikiran Prof. Teguh memberikan perspektif baru tentang bagaimana bahasa tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga cerminan dinamika sosial masyarakat modern. Penelitiannya diharapkan dapat menjadi rujukan bagi akademisi, praktisi, serta masyarakat dalam memahami fenomena komunikasi digital dengan lebih bijak. 

Prof. Teguh juga menyoroti tantangan dan peluang komunikasi di era teknologi. Menurutnya, media sosial tidak hanya memunculkan pola komunikasi baru, tetapi juga membuka ruang bagi studi linguistik untuk mendalami fungsi bahasa dalam berbagai situasi. Beliau berharap risetnya dapat mendorong diskusi lebih lanjut tentang bagaimana bahasa dapat digunakan untuk menjaga harmoni sosial di tengah derasnya arus informasi. 

Melalui pengukuhan ini, Prof. Teguh memperkuat posisinya sebagai salah satu akademisi terdepan dalam linguistik Indonesia. Dedikasinya di bidang penelitian dan pendidikan menunjukkan komitmen kuat untuk terus menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam menjawab tantangan komunikasi sosial di era digital. Pengukuhan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan budaya bangsa.(lin)

SDGs #4 Pendidikan

Label Berita: