You are here
Kurikulum PBSI
KURIKULUM PERGURUAN TINGGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
- Pendahuluan
Universitas tidak steril dari tuntutan dan perkembangan zaman. Kemampuan menyikapi tantangan dan kecenderungan zaman menjadi standar bagi sebuah universitas untuk tetap kompetitif. Tantangan dan kecenderungan memaksa dan mengharuskan universitas untuk menerapkan logika korporasi dengan mengedepankan prinsip-prinsip efisiensi pembiayaan, perhitungan resiko, dan kemampuan prediktif. Untuk itulah, diperlukan pengerahan segenap potensi sumber daya universitas untuk melakukan evaluasi.
Evaluasi dan perubahan merupakan bagian dari validasi dan perluasan keilmuan yang bermanfaat. Salah satu aspek yang penting untuk dievaluasi dan diubah adalah kurikulum. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa kurikulum merupakan salah satu komponen utama yang strategis di dalam sistem pendidikan. Asumsi ini memberikan dasar bahwa kurikulum tidak hanya berisi tujuan yang harus dicapai, melainkan juga memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar bagi mahasiswa.
Di dalam konteks berbangsa dan bernegara kurikulum merupakan perangkat pembelajaran yang strategis untuk menyemaikan dan membentuk konsepsi dan perilaku individu tentang kesadaran identitas. Kesadaran identitas menunjuk pada kemampuan serta proses memahami per- ubahan jati diri terkait cara berpikir, kemandirian, dan orientasi pribadi (aspek internal- psikologis) serta posisi, peran, dan tanggung jawab sosial individu (aspek eksternal-sosiologis). Oleh karena itu, proses transformasi sistem nilai, makna dan simbol material dan nonmaterial dalam bidang kehidupan manusia mencakup juga persoalan ekonomi, religi, kekuasaan, per- tanian, kelautan, keuangan, kesehatan, pakaian, makanan, arsitektur, tata rumah, hukum, hak milik, dan kemandirian alam pikir atau subjektivitas.
Konsepsi tersebut sejalan dengan Pembukaan UUD 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan kata lain, relevansi kurikulum dengan kesadaran identitas tercermin melalui pemaknaan yang mendalam bahwa pendidikan yang mencerdaskan adalah pendidikan dengan kurikulum yang mengarah pada pembangunan Indonesia menjadi negara bangsa yang maju, modern, bermoral, berdisiplin, beretos kerja tinggi, menguasai kemampuan teknis dan profesional, memiliki sikap rasional dan kemampuan intelektual, demokratis, bertanggung jawab, serta makmur dan sejahtera.
Di dalam konteks pembelajaran, kurikulum merupakan seperangkat rencana yang berisi tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sesuai dengan konteks berbangsa dan bernegara, kurikulum dalam konteks ini haruslah menjadi bagian dari penyemaian dan pembentukan konsepsi dan perilaku individu tentang kesadaran identitas kebangsaan dan ke- negaraan. Dengan demikian, kurikulum bukan hanya menjadi hiasan selama pertemuan di ruang- ruang kelas antara dosen dengan mahasiswa, melainkan bagian terpenting di dalam mengubah karakteristik manusia Indonesia yang maju, modern, bermoral, berdisiplin, beretos kerja tinggi, menguasai kemampuan teknis dan profesional, memiliki sikap rasional dan kemampuan intelektual, demokratis, bertanggung jawab, serta makmur dan sejahtera.
Berdasarkan pandangan tersebut, evaluasi dan perubahan kurikulum merupakan suatu keharusan. Demikian pun dengan kurikulum pada Jurusan PBSI FBS UNY, baik Kurikulum Prodi PBSI maupun BSI. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan perubahan kurikulum yang saat ini sedang berlaku. Dasar evaluasi dan perubahan kurikulum adalah Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi dan Peraturan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Program Sarjana Dan Sarjana Terapan Universitas Negeri Yogyakarta. Di dalam kedua peraturan tersebut mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar di luar prodinya dan di luar universitas dalam rangka memperkuat komptensimya. Kurikulumnya disebut Kurikulum Medeka Belajar Kampus Merdeka. Ciri utama kurikulum tersebut adalah mahasiswa diberi ruang dan fasilitas untuk memperkuat kompetensi dengan memberi kesempatan menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama dan/atau menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di Perguruan Tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda di Perguruan Tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar Perguruan Tinggi. Dengan model kurikulum merdeka belajar tersebut kurikulum harus ditata kembali dan harus menyediakan sejumlah sks yang dapat ditempuh oleh mahasiswa baik di luar prodi dalam dalam PT sendiri atau di luar prodi di luar PT sendiri, termasuk menyediakan sejumlah mata kuliah untuk ditempuh oleh mahasiswa dari luar prodi dalam kampus dan luar prodi luar kampus.
Berdasarkan evaluasi kurikulum on going diperoleh beberapa catatan berikut ini. Pertama, mata kuliah yang termuat dalam kurikulum yang sekarang berlaku telah memberi bekal kepada mahasiswa yang untuk menjadi guru yang berkualitas dan mandiri yang tercermin dari tiga kelompok matakuliah, yaitu pembelajaran atau kependidikan, kebahasaan, dan kesastraan. Kedua, kurikulum telah memberi ruang kepada mahasiswa untuk menguasai kompentensi tambahan sebagai bekal untuk berkompetisi di dunia kerja dalam bentuk matakuliah pilihan. Ketiga, bobot sks matakuliah telah merefleksikan kedalaman dan keluasan bidang ilmu yang akan dikuasi oleh mahasiswa. Keempat, kurikulum telah memberi peluang kepada mahasiswa untuk memilih kompetensi tambahan yang sesuai dengan minatnya. Semua itu menjadi kekuatan bagi prodi PBSI. Selain kekuatan, ada beberapa kelemahan yang ditemukan dalam kurikulum. Pertama, masih didapat mata kuliah yang berbeda, tetapi capaian pembelajarannya relatif sama atau sudah temuat dalam matakuliah lain. Kedua, profil lulusan belum dieksplisitkan sesuatu dengan berbagai kompetensi yang diperoleh melalui berbagai penguasaan matakuliah dalam kurikulum. Hasil evaluasi tersebut dijadikan dasar revisi Kurikulum PBSI yang memiliki ciri sebagai Kurikulum Belajar Merdeka Kampus Merdeka yang harus terus dievaluasi dan direvisi secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan di lapangan dan aspek kemutakhirannya. Oleh karena itu, setiap tahun kegiatan ini harus dilaksanakan lagi untuk
evaluasi dan revisinya.
- Visi-Misi dan Tujuan Prodi
Visi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY adalah pada tahun 2025 menjadi program studi kependidikan di tingkat ASEAN dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Adapun misi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dijabarkan sebagai berikut.
-
- Mengembangkan dan memantapkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat internasional.
- Mengembangkan dan memantapkan secara sistemik dan sinergis kemampuan kelembagaan program studi secara efektif dan efisien sebagai program studi yang memiliki jati diri kependidikan.
- Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang sinergis dengan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
- Menyelenggarakan penelitian yang sinergis dengan program pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
- Menghasilkan program-program kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk ikut memberdayakan masyarakat dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
- Menggalang kerja sama dengan berbagai lembaga dalam dan luar negeri untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi.
Tujuan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY adalah sebagai berikut.
- Meningkatkan kemampuan kelembagaan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia agar tercapai efektivitas dan efisiensi sebagai program studi yang memiliki jati diri kependidikan;
- Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian akademik dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan penekanan semangat otonomi daerah dan kepentingan nasional dalam era global;
- Menghasilkan penelitian yang menunjang pengembangan pendidikan dan pengajaran, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
- Menghasilkan program-program kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk ikut memberdayakan masyarakat di bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; dan
- Menghasilkan kerja sama dengan berbagai lembaga dalam dan luar negeri.
Sasaran Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY adalah menghasilkan sarjana dengan kriteria:
- lama masa studi kurang dari 4 tahun dengan indeks prestasi rata-rata 3.35;
- memiliki profesi yang relevan dengan kompetensi sebagai pendidik minimal 90%; dan
- mempertahankan manajemen program studi berstandar SPMI dan SNPT.
- Profil Lulusan
Berdasarkan KKNI dan SNPT Tahun 2020, penyusunan kurikulum saat ini mengacu ke- pada munculnya profil lulusan. Profil lulusan Program Studi Sarjana (S1) PBSI adalah sarjana yang ahli dalam ilmu bahasa dan sastra Indonesia serta pendidikan bahasa dan sastra Indonesia yang ditansformasikan kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan; baik afektif, psiko- motorik, maupun pengetahuan sehingga mampu menciptakan masyarakat berliterasi tinggi. Melalui transformasi ini akan terjadi pembentukan fondasi yang sangat esensial, yakni kompetensi berbahasa dan bersastra pada diri peserta didik sebagai hal yang dibutuhkan pada jenjang pendidikan berikutnya atau profesinya. Profesi dan bidang pekerjaan atau keahlian yang dapat diisi oleh lulusan S1 Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Profil Lulusan
No. |
Profil Lulusan |
1 |
Calon guru bahasa Indonesia SMP/MTs dan SMA/MA/SMK yang mengusai teknologi informatika pembelajaran. |
2 |
Calon penelitian semenjana dalam bidang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. |
3 |
Calon pengajar bahasa Indonesia untuk prnutur asing. |
4 |
Calon penulis berbagai naskah pembelajaran dan jurnalistik. |
- Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes)
Capaian belajar program studi S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia terdiri atas sikap, pengetahuan, keterampilan khusus, dan keterampilan umum disajikan pada Tabel 2 dan 3.
Tabel 2 Capaian Pembelajaran
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
No. |
Parameter |
Capaian Belajar |
1. |
Sikap |
|
2. |
Penguasaan Pengetahuan |
|
3. |
Keterampilan Khusus |
Indonesia |
No. |
Parameter |
Capaian Belajar |
|
|
|
4. |
Keterampilan Umum |
|
Tabel 3. Elemen Kompetensi
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Profil Lulusan |
Capaian Belajar Prodi |
||
Kompetensi Utama |
Kompetensi Tambahan/Pendukung |
Kompetensi Lainnya |
|
Pengetahuan Umum |
|||
Guru |
pembelejaran. |
|
|
Jurnalis |
|
j. Menguasai dasar- dasar kejunalistikan. |
|
Pengajar BIPA |
|
k. Menguasai dasar- dasar pembelajaran bahasa Indonesia untuk orang asing (BIPA) |
|
Penulis Buku |
|
l. Mengusai dasar-dasar penulisan buku pem- belajaran. |
|
Keterampilan Khusus |
|||
Guru |
a. Mampu mengaplikasikan teori-teori linguistik dalam analisis kebahasaan |
|
|
Profil Lulusan |
Capaian Belajar Prodi |
||
Kompetensi Utama |
Kompetensi Tambahan/Pendukung |
Kompetensi Lainnya |
|
|
|
|
|
Jurnalis |
|
Mampu mengaplikasi- kan teori jurnalistik da- lam bidang kewarta- wanan |
|
Pengajar BIPA |
|
Mampu mengaplikasi- kan teori dasar BIPA dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing |
|
Penulis Buku |
|
Mampu mengaplikasi- kan teori penulisan buku dalam pengem- bangan buku teks dan nonteks pelajaran |
|
Keterampilan Umum |
|||
Guru, Jurnalis, Pengajar |
|
|
|
Profil Lulusan |
Capaian Belajar Prodi |
||
Kompetensi Utama |
Kompetensi Tambahan/Pendukung |
Kompetensi Lainnya |
|
BIPA, dan Penulis Buku |
implementasi ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang mem- perhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya
|
|
|
- Bahan Kajian
Sesuai dengan profil lulusan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indionesia, maka untuk mengembangkan kompetensi utama sebagai guru SMP dan SMA bahasa dan sastra Indonesia ada beberapa bahan kajian yang diperlukan yang meliputi bidang ilmu sastra, linguistik, bidang teori dasar keterampilan berbahasa, dan bidang teori belajar dan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bahan kajian ilmu sastra meliputi dasar-dasar ilmu sastra, teori-teori sastra, perkembangan sastra, kajian terhadap berbagai fenomena sastra, khususnya sastra Indonesia dalam konteks akademik. Bidang kajian ilmu bahasa meliputi dasar-dasar ilmu bahasa, teori-teori linguistik, perkembangan bahasa, kajian terhadap berbagai fenomena bahasa, khususnya bahasa Indonesia dalam konteks akademik. Bidang teori dasar keterampilan berbahasa meliputi dasar- dasar keterampilan berbahasa Indonesia dan penerapannya dalam konteks. Bidang kajian teori belajar dan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia meliputi teori belajar dan pembelajaran secara umum, pengelolaan kelas atau pembelajaran, strategi dan evaluasi belajar dalam konteks untuk mengembangkan bidang kajian ilmu bahasa dan sastra Indonesia.
Selain itu, untuk mengembangkan kompetensi tambahan sebagai penulis buku, jurnalis, penyunting bahasa, dan pengajar BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) diperlukan bahan kajian yang meliputi teori dasar dan praktik penulisan buku, teori dasar dan praktik jurnalistik, teori dasar dan praktik penyuntingan bahasa, teori dasar dan praktik pembelajaran BIPA.
Sistem Informasi
Kontak Kami
Copyright © 2024,