Kolaborasi Mahasiswa PK UNY-SMPN 4 Sleman Wujudkan Sekolah Adiwiyata dengan Pembuatan Biopori dukung SDGs 12

Keterangan Foto: 
Tim Mahasiswa UNY membuat lubang biopori (dok. pbsi uny)

UNY, Mahasiswa Praktik Kependidikan (PK) Universitas Negeri Yogyakarta berkolaborasi dengan SMP Negeri 4 Sleman menyelenggarakan kegiatan pembuatan lubang biopori sebagai salah satu dari 12 program kerja dalam pembelajaran berbasis proyek bertema Adiwiyata . Program ini bertujuan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, sekaligus menjadi langkah nyata mewujudkan SMP N 4 Sleman sebagai salah satu sekolah Adiwiyata di Yogyakarta. Kegiatan berlangsung selama empat hari, Senin– Kamis (1–4 September 2025), dengan praktik pembuatan biopori dilaksanakan pada tanggal 3 September 2025 di lingkungan sekolah.

Latar belakang kegiatan ini berangkat dari kebutuhan menanggulangi sisa makanan yang banyak terjadi di sekolah terutama di SMPN 4 Sleman dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), di manamasih ditemukan siswayang tidak menghabiskan makanannya. Melalui biopori, sisa makanan dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat bagi tanaman dan sekaligus meningkatkan resapan air tanah. Program ini dilaksanakan oleh sembilan mahasiswa PK berkolaborasi dengan guru SMPN 4 Sleman. Sasaran kegiatan adalah seluruh siswa SMPN 4 Sleman, namun secara khusus program biopori ditujukan pada siswa kelas VIII D berjumlah 32 siswa, dengan dua guru penanggung jawab, yaitu Ibu Endah Dani Puspitaningrum, S.Pd., dan Ibu Erfina Widyastuti, S.Pd., S.I.

Pembuatan biopori dilaksanakan dengan beberapa tahapan, (1) menentukan lokasi strategis yang dapat digunakan untuk pembuatan lubang biopori, (2) membuat lubang resapan sedalam kurang lebih 80 cm dengan diameter sesuai dengan penutup lubang. Biasanya kurang lebih 10 cm, (3) memberikan paralon sebagai penghubung antara lubang resapan dan penutup, (4) menutup lubang resapan dengan media berlubang, agar air dapat terserap dengan baik ke dalam tanah. Selanjutnya lubang resapan atau biopori di SMPN 4 Sleman yang telah siap, digunakan untuk membuang limbah organik sisa MBG dengan tujuan penyuburan tanah. Proses ini menghasilkan kompos alami yang dapat digunakan untuk pemupukan di sekolah.

Ketua POKJA SMPN 4 Sleman, Ariantiya Nadia Arini, M.Pd. menyampaikan, “Harapan saya dengan adanya pokja dan program adiwiyata, semua warga sekolah lebih peka dan peduli terhadap lingkungan, selain itu khusus pokja biopori menjadi salah satu alternatif pengolahan sampah organik agar menjadi lebih bermanfaat.” Keterlibatan siswa secarlangsung, mereka memperoleh keterampilan praktis sekaligus pemahaman tentang pentingnya pengelolaan sampah organik sesuai prinsip SDGs point 12.

Mahasiswa PK bersama SMPN 4 Sleman berkomitmen untuk terus mengembangkan program berbasis lingkungan sebagai bagian dari 12 program kerja menuju sekolah Adiwiyata. Harapannya, kegiatan pembuatan biopori ini tidak hanya menjadi solusi bagi permasalahan sampah organik, tetapi juga membentuk kesadaran siswa untuk berperilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, SMPN 4 Sleman dapat menjadi sekolah percontohan yang konsisten mendukung pencapaian SDGs di lingkungan sekolah.(Balya&Kholid)

SDGs #4 

SDGs #12 

Label Berita: