PELATIHAN

Pelatihan Menulis Cerpen Bertema Budaya Lokal bagi Siswa SMA/SMK/MA Tingkat Nasional

Menulis bukan hanya merupakan aktivitas fisik yang didukung oleh beragam pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan menulis merupakan sebuah anugerah  karena dengannya, kita dapat menerapi diri sendiri sekaligus memberikan pencerahan bagi manusia lainnya. Demikian yang disampaikan Naning Pranoto, M.A. dalam kegiatan Pelatihan Menulis Cerpen Bertema Budaya Lokal bagi Siswa SMA/SMK/MA Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Indonesia (Jumat, 5/8). Pendapat senada disampaikan oleh Prof. Dr. Suminto A Sayuti yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

DOSEN PBSI AJARKAN PERMAINAN TRADISIONAL DI AMERIKA SERIKAT

Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY, Dr. Ari Kusmiatun mengajarkan permainan tradisional pada mahasiswa di Yale University USA. Yale University adalah sebuah perguruan tinggi rangking 18 dunia versi QS World University 2023 dan berlokasi di New Haven, Connecticut, Amerika Serikat dan telah banyak melahirkan tokoh besar di USA, seperti presiden Howard Taft, George W. Bush, Bill Clinton dan istrinya Hillary Rodham, hingga penyusun kamus terkenal Noah Webster serta penemu sandi morse, yakni Samuel F.B. Morse.

Sukses ”Beternak” Bahasa dan Sastra di Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY

“Peternak” merupakan kata metaforis untuk menggambarkan para akademisi, praktisi, atau pemerhati bahasa dan sastra Indonesia, yang dengannya mereka mendapatkan manfaat, baik manfaat secara ideologis, akademis, maupun profesionalitas. Ada setidaknya enam hal yang dapat diperoleh dari menjadi seorang ‘peternak’ bahasa dan sastra. Pertama, memiliki sikap terbuka terhadap pengalaman baru, dan berani menjelajahi pengalaman serta alternatif-alternatif baru mengenai suatu keadaan.

Tim PPM Gelar Pelatihan Menulis Puisi dan Peluncuran Antologi Cerpen Berwawasan Ekologis

FBS, KARANGMALANG – Selama ini sastra, termasuk puisi di dalamnya, mampu menjadi penghubung antara manusia dengan alam. Ketika bidang kehidupan lain menempatkan alam sebagai sumber eksploitasi, puisi memosisikannya sebagai sumber inspirasi dan kreativitas. Dengan demikian, sastra berperspektif ekologis adalah sastra yang merawat bumi. Alam mampu menjadi sumber penciptaan puisi dan karenanya proses mencipta puisi berperspektif ekologis juga mampu menumbuhkan kesadaran ekologis. Demikian sejumlah gagasan penting yang diungkapkan Suminto A.